Jumat, 31 Agustus 2018

KEDATANGAN IMF DAN PERTUMBUHAN EKONOMI REPUBLIK INDONESIA


Setelah sukses menjadi tuan rumah  pesta olahraga sebenua  Asia yaitu Asian Games 2018, Indonesia kembali harus mempersiapkan diri menjadi tuan rumah acara bergengsi selanjutnya yaitu 2018 IMF-WBG Annual Meetings. Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah agenda tahunan IMF dan Bank Dunia membuktikan bahwa tingginya tingkat kepercayaan Dunia Internasional terhadap kemampuan Indonesia mengatasi permasalahan di bidang ekonomi. Akan banyak manfaat yang akan diterima Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, UMKM melalui agenda 2018 IMF-WBG Annual Meetings yang akan diselenggarakan di Bali pada bulan Oktober 2018.

Masih banyak masyarakat yang belum memahami mengenai agenda 2018 IMF-WBG Annual Meetings yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali. Agenda 2018 IMF-WBG Annual Meetings adalah acara Pertemuan Keuangan terbesar di dunia yang akan dihadiri oleh para Menteri Keuangan, Gubernur  Bank Sentral delegasi dari 189 negara anggota IMF dan World Bank, Pelaku Bisnis, Para Investor, Instansi Parlemen, akademisi, pihak media, organisasi kemasyarakatan yang diperkirakan mencapai lebih dari 15.000 orang. Banyaknya pengunjung yang akan datang di acara 2018 IMF-WBG Annual Meetings dapat memberikan manfaat jangka panjang maupun jangka pendek bagi Indonesia secara keseluruhan. Banyaknya peserta yang akan hadir pada agenda 2018 IMF-WBG Annual Meetings secara tidak langsung berdampak pada jumlah devisa yang masuk dari kehadiran para peserta yang dapat mendongkrak jumlah wisatawan yang akan datang ke Indonesia serta berdampak pada kemajuan perekonomian Indonesia.

Sebagai tuan rumah agenda 2018 IMF-WBG Annual Meetings, Indonesia akan mendapatkan banyak manfaat khususnya di bidang ekonomi. Nusa Dua Bali sebagai tempat diselenggarakanya agenda 2018 IMF-WBG Annual Meetings bertujuan sebagai ajang promosi tempat pariwisata yang banyak dimiliki oleh Indonesia. Banyaknya peserta yang diperkirakan lebih dari 15.000 orang akan berdampak pada sektor pariwisata karena diperkirakan setelah maupun saat waktu senggang 2018 IMF-WBG Annual Meetings berlangsung para peserta akan sambil berlibur menikmati kuliner dan pesona alam yang ada di Bali. Mereka akan membelanjakan uang yang dimiliki untuk membeli kuliner khas dan produk lokal yang dimiliki oleh daerah tersebut, sehingga akan menambah poenghasilan untuk para UMKM. Para pengusaha hotel, restoran, lokasi acara sampai toko-toko  juga dapat diuntungkan melalui agenda ini sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Selain Bali, diharapakan beberapa destinasi  wisata juga merasakan manfaat dari agenda 2018 IMF-WBG Annual Meetings. Pemerintah juga akan menggunakan momen ini untuk mempromosikan destinasi wisata yang dimiliki Indonesia selain Bali seperti Lombok, Banyuwangi, Yogyakarta, Labuan Bajo, Danau Toba yang memiliki keunikan masing-masing untuk dikunjungi. Meningkatnya jumlah wisatawan asing yang datang akan mendongkrak angka pendapatan negara melalui sektor pariwisata.

Anggaran yang dikeluarkan pemerintah dalam mempersiapkan 2018 IMF-WBG Annual Meetings berkisar Rp 868 Milyar, anggaran tersebut dianggap terlalu besar. Dikutip dari laman resmi Kementrian Keuangan, pihak IMF memberikan dana ke Pemerintah Indonesia sebesar  Rp 243 Milyar untuk membayar hotel para delegasi, ini berarti Pemerintahan RI hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 655 Milyar untuk perbaikan infrastruktur. Itu pun perbaikan infrastruktur bukan hanya semata untuk agenda 2018 IMF-WBG Annual Meetings, melainkan dipercepat saja pelaksanaan proyek yang sudah lama tertunda. Sehingga infrastruktur yang telah dibangun nantinya bukan hanya  berguna untuk agenda 2018 IMF-WBG Annual Meetings  melainkan juga untuk rakyat, seperti underpas bandara dan TPA Suwung yang sudah 17 tahun terkatung-katung. Besarnya anggaran yang dikeluarkan Pemerintah RI tidak sebanding banyaknya manfaat yang diterima oleh Indonesia dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Keuntungan yang diraih dalam jangka pendek yaitu Pemerintah memperoleh pendapatan negara melalui devisa yang dibawa oleh 15.000 lebih delegasi dari anggota IMF dan UMKM setempat mendapatkan pendapatan yang akan diterima dari para peserta selama 2018 IMF-WBG Annual Meetings. Keuntungan untuk jangka panjang yaitu dapat dimanfaatkan sebagai promosi destinasi wisata yang ada di Indonesia, yang akan menarik wisatawan untuk datang kembali ke Indonesia. Selain itu IMF juga akan melakukan kegiatan CSR dengan membersihkan pantai dari plastik, membersihkan Pura Batur, Pura Besakih serta memperbaiki Pasar Sukawati.

Agenda 2018 IMF-WBG Annual Meetings dapat dijadikan sebagai ajang pembuktian prestasi Pemerintah Republik Indonesia mengenai permasalahan ekonomi yang sudah berlalu. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 membuat Indonesia dianggap  dimata dunia tidak mampu bangkit dari keterpurukan, tapi setelah 20 tahun berlalu Indonesia kembali bangkit  dan diperkirakan akan menjadi salah satu negara terkuat didunia. Dikutip dari laman resmi Menteri Keuangan, Perekonomian Indonesia semakin berkembang dibuktikan dari angka pertumbuhan ekonomi pada awal kuartal tahun 2018 yaitu sebesar 5,17 persen dan diprediksi akan bergerak ke angka 5,3 persen. Angka kemiskinan yang terus turun ke angka satu digit yaitu 9,82 persen, ini adalah prestasi terbaik selama sepuluh tahun terakhir. Keberhasilan Indonesia dalam menjalankan Tax Amnesty sehingga negara mengalami peningkatan pendapatan yang dapat digunakan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang terus stabil dapat menarik para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia sehingga dapat mengentaskan angka pengangguran. Tingkat utang negara Indonesia juga menjadi pembicaran dalam mempersiapkan agenda 2018 IMF-WBG Annual Meetings, berdasarkan pernyataan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menjelaskan bahwa utang negara Indonesia masih dalam kategori wajar dalam ketentuan Undang-Undang RI serta utang negara yang diperoleh dibelanjakan untuk membangun infrastruktur yang nantinya berupa aset dan investasi dimasa mendatang.

Ditunjuknya Indonesia menjadi tuan rumah dua agenda penting di tahun ini yaitu Asian Games 2018 dan 2018 IMF-WBG Annual Meetings dapat menunjukan bahwa Indonesia dapat dipercaya untuk menjadi tuan rumah yang baik. jika dalam dua agenda ini Indonesia berhasil sebagai tuan rumah, maka akan ada agenda besar yang dipercayakan kepada Indonesia sebagai tuan rumah seperti Olimpiade Olahraga, Piala Dunia dll. Selama ini untuk menjalankan agenda penting masih berlokasi di area pulau Jawa dan Bali, alangkah lebih baik jika ada agenda penting lainnya propinsi lain juga dapat dipercaya sebagai kota penyelenggara sehingga pembangunan dan perputaran uang dapat berputar secara merata diseluruh daerah di Indonesia.

Sumber: www.kemenkeu.go.id, Kompas.com,  

Selasa, 14 Agustus 2018

PERAN KELUARGA MENGHASILKAN PENDIDIKAN YANG BERMUTU DI ERA DIGITALISASI



Pendidikan sangat berguna untuk membentuk karakter dari setiap individu. Keluarga adalah unit terkecil  dalam masyarakat, keluarga mempunyai peran sentral dalam terselenggaranya pendidikan. Pendidikan dapat terwujud dengan hasil yang baik apabila pihak keluarga ikut turut serta memperhatikan sistem pendidikan yang ada. Pemerintah perlu dukungan dari pihak keluarga dan masyarakat agar pendidikan dapat terselenggara dengan sebaik mungkin sehingga penerus bangsa nantinya memiliki karakter yang unggul. 

Mempercayakan pendidikan karakter anak kepada Satuan Pendidikan adalah langkah yang baik yang dilakukan oleh keluarga, tapi bukan berarti keluarga bisa menyerahkan sepenuhnya kepada penyelenggara satuan pendidikan, perlu sinergi yang dibangun antara penyelenggara Satuan Pendidikan, pihak keluarga dan masyarakat agar menghasilkan pendidikan yang bermutu. Terlebih saat ini perlu perhatian khusus terhadap pendidikan anak ditengah-tengah perkembangan teknologi yang serba modern, jangan sampai perkembangan teknologi yang sangat pesat berdampak buruk pada karakter anak tersebut.
Saat ini peran keluarga dituntut agar semakin peduli terhadap pendidikan karakter anak, dengan menimbulkan kembali jati diri bangsa kita sebenarnya yang telah lama hilang seperti sopan santun, gotong royong, menghargai perbedaan satu sama lain dan masih banyak lagi. Keluarga adalah tempat terbaik anak untuk menerima pendidikan karakter itu sendiri, selain mempunyai banyak waktu kepada anak, pihak keluarga adalah orang yang paling mengenal secara keseluruhan mengenai karakter yang dimiliki oleh anak tersebut. Sehingga pesan yang ingin disampaikan keluarga dapat diterima dan dijalankan dengan baik oleh sang anak. 

Untuk membentuk karakter anak yang baik, keluarga perlu menanamkan nilai-nilai sosial dan agama. Dikeluarga anak perlu diajarkan sikap menghargai satu sama lain, sehingga dapat menerima perbedaan yang majemuk di lingkungan masyarakat. Norma agama pun harus diperkenalkan keluarga kepada anak sedini mungkin agar anak memiliki batasan yang dipegang dan tidak akan dilanggar. Saat ini sangat jarang pihak orang tua yang mengajarkan anak untuk membaca kitab suci atau sekedar mengantarkan anaknya ke tempat ibadah untuk dididik oleh para rohaniwan sesuai dengan agamanya masing-masing. Tempat-tempat ibadah sangat jarang dikunjungi oleh anak-anak tapi tempat hiburan seperti Mall, bioskop, tempat liburan, kafe lebih banyak dikunjungi oleh anak-anak. Orang tua lebih senang membawa anaknya ke tempat liburan seperti itu ketimbang membawa anaknya ke tempat ibadah agar lebih mengenal agamanya, ke Museum agar si anak mengerti sejarah dan perkembangan jaman dan kepameran maupun ke toko buku agar anak mengenal budaya literasi. Keputusan orang tua mengenai anak akan berdampak pada saat dewasa nanti, sudah saatnya selagi anak masih kecil keluarga harus memberikan didikan yang positif, sehingga ketika dewasa nanti anak mempunyai karakter yang matang.   

Keluarga juga perlu memperkenalkan nilai sosial kepada anak agar mereka mempunyai karakter yang peduli dan sikap gotong royong di lingkungannya. Mereka harus mempunyai empati yang besar jika terdapat teman atau lingkungannya membutuhkan pertolongan. Keluarga harus membiasakan anak peduli terhadap sekitarnya seperti jika terdapat bencana alam banjir, gempa bumi, tsunami atau longsor, si anak harus didorong untuk melakukan sesuatu agar membantu meringankan beban saudara yang terkena musibah tersebut dengan memberikan bantuan berupa pakaian bekas layak pakai, obat-obatan, selimut, bahan-bahan makanan maupun uang secara langsung. Bila perlu keluarga mengajarkan kepada anak berkorban dengan apa yang dimiliki pribadi oleh anak tersebut seperti uang tabunganya yang nantinya akan memberikan pelajaran tersendiri buat sang anak.

Berkembang pesatnya teknologi saat ini membuat tantangan baru yang harus dihadapi keluarga untuk membina anaknya, dulu dengan sekarang pola didikan orang tua harus berbeda. Saat ini anak usia dini sudah terbiasa menggunakan gadget¸pihak keluarga harus memperhatikan masalah ini. Jangan sampai kemajuan teknologi khususnya pada perangkat gadget berdampak buruk bagi perkembangan sang anak. Sebaiknya anak diperkenalkan dengan gadget pada usia menginjak jenjang pendidikan SMP. Hal ini dinilai sang anak sudah mempunyai pola pikir yang matang dimana mampu memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Perkembangan digitalisasi yang sangat cepat berdampak pada kecepatan manusia menerima segala informasi. Sang anak bisa saja menerima informasi yang belum saatnya diterima sesuai dengan usianya, perlu bimbingan ekstra dari keluarga agar sang anak terlindung dari informasi yang merusak pola pikirnya. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukanya parenting di era digital dengan memastikan anak tidak menghabiskan waktu terlalu lama didepan monitor maksimal satu jam, memastikan isi konten sesuai dengan usia anak, memberi pemahaman mengenai etika di dunia maya sejak dini.

Fenomena saat ini yang terjadi di masyarakat adalah pihak keluarga berani memberikan gadget pada sang anak diusia yang sangat muda ketimbang membeli buku pelajaran yang lebih murah dan banyak manfaatnya. Orang tua membelikan sebuah ponsel pintar kepada anaknya hanya karena semua teman-temannya sudah memilikinya, dengan alasan mengikuti tren pihak keluarga tidak memikirkan dampak jika anak sudah memegang sebuah ponsel pintar. Parahnya lagi ponsel pintar itu dibeli dengan hasil hutang dari rentenir yang bunganya cukup besar. Dari situasi ini perlu adanya komunikasi antara keluaga dan anak mengenai keadaan ekonomi keluarga, keluarga perlu menjelaskan apa yang harus diutamakan dan apa yang harus dikesampingkan. Selain waktunya yang belum tepat  bagi sang anak, akan banyak dampak buruk bagi sang anak seperti kecanduan game online, akses bebas melihat vidio, lemahnya budaya baca dan sebagainya.   

Satu hal yang penting diterapkan di unit keluarga adalah budaya literasi  yaitu budaya membaca dan menulis dimana anak terbiasa memegang buku untuk menambah wawasan. Kita harus menyadari bahwa budaya membaca dan menulis bangsa ini sangat rendah ditengah era kecanggihan teknologi saat ini, maka diperlukan upaya pembiasaan yang harus dilakukan terus-menerus dilakukan sedini mungkin. Salah satu cara yang bisa dilakukan keluarga untuk menumbuhkan kebiasaan membaca dan menulis adalah memberikan hadiah kepada anak berupa buku, membiasakan untuk menyisihkan uang untuk membeli buku 4 atau 6 buku setahun kepada anak, sering mengajak anak ke tempat pameran buku dan toko, serta orang tua menjadi contoh kepada anak dengan membaca dan menulis di rumah sehingga dapat ditiru oleh sang anak. Bila perlu keluarga meluangkan waktu setiap hari untuk membaca buku sekitar satu atau dua jam. Jangan sampai anak menghabiskan waktunya dengan menonton televisi dan merunduk memperhatikan layar ponsel pintarnya untuk bermain game online dan membuka akun media sosialnya.

Setelah melakukan pendidikan karakter kepada anak, Keluarga perlu membangun komunikasi yang baik mengenai perkembangan anak dengan pihak sekolah. Peran keluarga dalam mengawasi sistem pendidikan yang berlangsung bermanfaat besar terselenggaranya pendidikan yang bermutu, khususnya wali kelas dan orang tua. Dikutip dari laman KEMENDIKBUD,  komunikasi yang efektif antara wali kelas dengan orang tua dapat terjalin dengan berbagai cara pertemuan orang tua dengan wali kelas, pembentukan organisasi orang tua-wali kelas, buku kerja siswa mingguan atau bulanan yang dibawa pulang siswa untuk ditinjau dan dikomentari orang tua, komunikasi melalui telepon, komunikasi melalui website atau email sekolah, kunjungan wali kelas ke rumah siswa. Untuk membangun antusias para orang tua mengenai perkembangan ,anak, pihak sekolah perlu membangun komunikasi yang sifatnya berbagi informasi positif tentang anak-anaknya sehingga para orang tua akan terkejut dan antusias mereka akan meningkat. Selain topik berbagai masalah yang dihadapi siswa, wali kelas juga perlu menginformasikan mengenai kegiatan di kelas, prestasi anak dan bertanya bagaimana orang tua dapat membantu di rumah dengan metode pembelajaran yang mereka terapkan. Jika hal ini dilakukan oleh pihak sekolah dan keluarga maka akan terjalinnya komunikasi yang baik, sehingga menghasilkan pendidikan yang bermutu bagi sang anak.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 30 Tahun 2017 Pasal 6 tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan, keluarga diharuskan mengikuti berbagai kegiatan pada Satuan Pendidikan yaitu menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan, mengikuti kelas orang tua/wali, menjadi narasumber dalam kegiatan di Satuan Pendidikan, berperan akif dalam pentas kelas akhir tahun pembelajaran, bersedia menjadi anggota komite sekolah, menjadi anggota tim pencegahan kekerasan di Satuan Pendidikan dan masih banyak lagi peran keluarga dalam Satuan Pendidikan. Bentuk pelibatan keluarga pada lingkungan keluarga yang tercantum pada pasal 7 yaitu antara lain menumbuhkan nilai-nilai karakter anak di lingkungan keluarga, memotivasi semangat belajar anak, mendorong budaya literasi dan memfasilitasi kebutuhan belajar anak. 

Jika pihak keluarga, Satuan Pendidikan dan Masyarakat dapat bersinergi maka mencegah segala bentuk kekerasan di lingkungan sekolah, mengatasi dengan cepat permasalahan yang dihadapi anak dalam pembelajaran di kelas, meningkatkan kepedulian  dan tanggung jawab bersama. Hal ini membuat cita-cita Pemerintah, Keluarga dan Masyarakat mengenai pendidikan yang bermutu dapat terwujud dan akan menghasilkan penerus bangsa  yang berkualitas. Pendidikan yang baik mencirikan masa depan bangsa yang gemilang.




 



Investasi Sedini Mungkin

Kemarin, banyak banget yang DM ke akun IG aku nanya gimana caranya buat investasi saham. Entah dari mana mereka tau akun IG aku katanya mere...