Kita saat ini berada diera
kepemimpinan Presiden RI ke 7 yaitu Jokowi Widodo yang baru menjabat sebagai
presiden selama dua tahun. Pada saat pesta demokrasi pemilihan presiden tahun
2014 lalu, rakyat Indonesia mempunyai harapan yang besar akan pemimpin yang
baru, dimana pemimpin tesebut diharapkan mendatangkan perbaikan dalam segala
bidang, termasuk dibidang kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Indonesia
diharapkan akan terus menurun setiap tahunnya melalui kepemimpinan yang diusung
oleh Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Selama kepemimpinanya yang
dijalankan selama dua tahun lebih ini
banyak program pengentasan kemiskinan yang dijanjikan pada saat Pemilu mulai
menumbuhkan prestasi terhadap penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia. Menurut Data Statistik dimana tingkat kemiskinan Indonesia
mengalami penurunan sebesar 0,36 persen dari angka 11,22 persen menurun ke
angka 10,86 persen pada maret 2015 - maret 2016. Namun pencapaian prestasi ini bukan
berarti harapan seluruh rakyat Indonesia mengenaai pengentasan kemiskinan sudah
terpenuhi, masih banyak hal yang harus di benahi agar rakyat Indonesia memiliki
taraf hidup yang baik.
Kemiskinan suatu negara dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor, maka dalam menekan angka kemiskinan diperlukan
pembenahan secara keseluruhan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kemiskinan di Indonesia antara lain tingginya laju pertumbuhan penduduk,
rendahnya tingkat pendidikan penduduk, pembangunan infrastruktur yang tidak
merata di seluruh daerah, tingkat korupsi yang tinggi dan banyaknya usia
produktif yang menganggur. Bila tidak dibenahi tingkat kemiskinan ini akan
menimbulkan dampak yang akan dialami oleh rakyat Indonesia seperti melemahnya
daya saing bangsa, angka pengangguran yang tinggi, tingginya tingkat
kriminalitas di masyarakat, banyaknya anak yang putus sekolah dan rendahnya
masyarakat mendapat layanan kesehatan.
Lalu apakah dua tahun di era
kepemimpinan Presiden Joko Widodo program mengenai pengentasan kemiskinan sudah
dijalankan atau bahkan sudah mendapatkan hasil yang baik bagi bangsa Indonesia. Ada dua bidang yang mengalami banyak program yaitu bidang pendidikan dan bidang infrastruktur, dua bidang ini mendapat perhatian khusus karena berkaitan dengan upaya penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia.
Di bidang pendidikan banyak program
yang dibuat dan dilakukan untuk meningkatkan tingkat pendidikan bangsa
indonesia antara lain Kartu Indonesia Pintar (KIP) berdasarkan data yang diambil bahwa Indonesia Dalam Angka sebanyak 17,93 juta KIP disebar keseluruh daerah untuk anak usia sekolah
baik yang telah bersekolah maupun belum terdaftar di sekolah, dari program ini
banyak membantu meringankan beban keluarga miskin untuk biaya pendidikan.
Selain itu terdapat Data Statistik yang menjelaskan bahwa pemerintah merekrut 7.000 guru dalam program Guru Garis Depan (GGD)
untuk ditempatkan di daerah tertinggal sehingga diharapkan dapat mengatasi
kekurangan guru di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T)
Bidang Infrastruktur juga tak luput dari daftar program yang akan di lakukan oleh presiden Joko Widodo lima tahun kedepan. Mengingat infrastruktur di Indonesia masih belum merata. Masih banyak daerah di luar pulau Jawa yang belum terjamah dengan program pembangunan infrasturuktur yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Masih banyak siswa yang harus berjalan melewati puluhan Km jauhnya untuk tiba kesekolahnya agar tepat waktu, masih banyak ibu yang akan melahirkan harus menempuh jalan laut untuk tiba di Puskesmas terdekat karena rusak dan lamanya menempuh jalur darat. Hal ini jika di biarkan akan menyulitkan masyarakat yang tinggal di daerah tertinggal, mengingat pada sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sudah sepatutnya saudara kita di daerah tertinggal menikmati infrastruktur yang baik sama seperti yang kita rasakan sebagai masyarakat kota. Untuk memenuhi pemerataan infrasturktur diseluruh Indonesia, pemerintah pusat melakukan kegiatan Tax Amnesty agar kewajiban dari wajib pajak melalui permohan pengampunan pajak dapat diterima oleh negara yang nantinya akan di manfaatkan antara lain untuk pembiayaan infrastruktur di seluruh Indonesia. Setelah pemerintahan yang baru berjalan dua tahun ini banyak program pembangunan infrastrutur yang dilakukan, seperti yang dikutip dari Data Statistik yang menjelaskan bahwa Jokowi-JK benahi jalan perbatasan sebanyak 3.187 km, walaupun Statistik Indonesia menjelaskan bahwa terdapat 1000 Km jalan nasional dalam kondisi rusak berat . Pembangunan lainnya juga banyak dilakukan yang fokus pada daerah luar pulau Jawa seperti pembangunan di pulau Sumatra dimana dilakukan 9 ruas prioritas jalan tol di Sumatra yang nantinya akan menghubungkan jalan di beberapa daerah seperti terdapat Data Statistik dan masih banyak lagi pembangunan infrastrutur di luar pulau Jawa.
Dalam bidang lain pun mulai banyak perubahan kearah yang lebih baik meski pemerintahan di era Jokowi-JK masih berjalan dua tahun kita dapat merasakan banyak program yang memberi kita banyak manfaat dalam kehidupan rakyat Indonesia. Meski masih banyak yang harus di benah namun secara statistik mempunyai prestasi yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar