Minggu, 22 Juli 2018

KAPAN DAPAT KERJA?


Saya adalah lulusan Sarjana Strata 1 dengan nilai IPK lebih dari 3 dan lulus tepat waktu pada tahun 2016. Ketika beberapa bulan setelah wisuda teman kuliah dan saudara saya banyak yang bertanya kepada saya “udah kerja belum?”, “kapan dapet kerja?”,”udah sarjana ko belum kerja juga?”, “ko masih dirumah terus, ga mau nyari kerja?”, dan masih banyak pertanyaan yang menuntut saya untuk cepat mendapat perkerjaan. Pertanyaan tersebut membuat saya selalu terpojok dengan situasi ini, sesekali saya merasa marah jika ditanya seperti itu. Padahal mereka tidak tahu bahwa tujuan saya setelah lulus kuliah adalah membuka usaha atau menjadi usahawan, sesekali saya menjawab jika ditanya kapan dapat kerja dengan jawaban saya ingin membuka usaha dan tidak ingin berkerja pada orang lain. Respon yang mereka berikan terkadang suka menjatuhkan dan mempertanyakan kenapa saya tidak mencari perkerjaan dikantor besar dan ternama di negara ini padahal saya mempunyai gelar sarjana ekonomi, jika ingin usaha kenapa kemarin harus kuliah. Pertanyaan yang terus dilontarkan kepada saya dengan perkataan “apa ga sayang ijasahnya” “punya modal berapa ingin buka usaha”. Saking lelahnya mendengarkan pertanyaan mereka akhirnya saya menuruti keinginan mereka untuk mencari perkerjaan. Saya siapkan dokumen untuk mencari perkerjaan seperti Ijasah, transkrip nilai dan mencari informasi tentang lowongn perkerjaan. Saya kirim lewat email maupun lewat pos surat lamaran kerja bahkan ujian CPNS pernah saya coba tahun lalu tapi hasilnya gagal. Suatu hari pernah ada SMS masuk yang berisi tentang panggilan kerja, saya datangi perusahaan tersebut dan mengikuti berbagai macam proses supaya saya diterima sebagai karyawan apapun posisinya. Setelah mengikuti berbagai macam proses dan dokumen yang dibutuhkan saya diterima sebagai karyawan trainer selama enam bulan, saya diberi tahu oleh pihak HRD bahwa saya sudah mulai bisa berkerja pada 1 Desember 2016. Tapi tiga hari sebelum hari pertama saya berkerja saya mendapat SMS kembali oleh pihak HRD jam 23.00 WIB dan yang membuka SMS tersebut adalah mamah saya yang berisi bahwa saya tidak bisa berkerja di perusahaan tersebut tanpa menjelaskan alasannya. Mamah saya langsung kaget dan tak tega membangunkan saya dengan isi pesan yang seperti itu. Saya tidak tahu apa kesalahan saya dan pihak HRD pun tidak mempunyai alasanyang jelas  membatalkan saya menjadi karyawan. Setelah kejadian itu saya mencoba melupakan sakit hati saya kepada HRD tersebut saya percaya akan ada gantinya perkerjaan ditempat lain yang lebih baik. lalu saya mendapat rekomendasi lowongn perkerjaan dari teman saudara saya tapi belum juga saya berkerja usaha itu bangkrut. Dari kedua kejadian tersebut saya mengerti belum menjadi karyawan saja sudah sakit hati apalagi kalau sudah benar-benar memiliki perkerjaan.

Dari berbagai pengalaman yang menyakitkan ini saya menyadari bahwa saya terlalu mendengarkan perkataan orang lain dan mengikutinya sehingga saya melupakan tujuan utama saya yang sudah saya pilih. Akibat saya mengikuti apa kata orang saya kehilangan banyak waktu, hampir satu tahun lebih saya fokus mencari perkerjaan tapi tidak mendapatkan hasil. Tapi beruntung saya mempunyai mamah yng tidak banyak menuntut saya setelah lulus kuliah harus cepat berkerja justru beliau menyarankan untuk fokus kembali membuka usaha. Akhirnya saya membantu usaha mamah saya sambil menabung untuk usaha yang akan saya buka sendiri karena dengan saya membantu mamah saya di usahanya sebenarnya saya mendapat gaji tiap harinya untuk ditabung. Saya mengerti bahwa untuk membuka usaha saya harus memiliki sebuah ruko dan modal untuk mengisi barang dan itu semua membutuhkan dana yang besar. Butuh berapa lama saya manabung agar dana tercukupi untuk membuka usaha. Dana yang saya miliki harus diinvestasikan terlebih dahulu agar nilai rupiahnya terus naik. Beruntung saya memiliki pengetahuan menginvestasikan dana kita agar nilainya terus naik dan aman. Saya menginvestasikan tabungan saya di instrumen investasi pasar modal dengan membeli beberapa saham yang menurut saya perusahaan tersebut mempunyai fundamental perusahaan yang baik secara rutin tiap bulannya. Saya percaya impian saya memiliki usaha distributor alat tulis dapat terwujud bahkan saya mampu memperkerjakan beberapa orang pemuda dilingkungan tempat tinggal saya dan mampu menekan tingkat pengangguran ditempat saya. Pada akhirnya saya mempunyai dua sumber pendapatan yaitu dari upah saya membantu usaha mamah saya dan keuntungan dari membeli saham perusahaan dalam bentuk deviden maupun capital again.


Meski impian saya belum terwujud dan semunya itu membutuhkan proses yang lama sambil menunggu dana saya cukup untuk membuka usaha, saya banyak mencari ilmu tentang bagaimana cara agar usaha dapat berkembang dari waktu ke waktu.  Salah satu teman diskusi saya adalah mamah saya karena beliau memiliki banyak pengalaman dan ilmu bagaimana caranya agar usaha dapat berjalan lancar. Sesekali mamah saya bercerita bahwa dahulu kakek saya adalah karyawan yang menjadi tangan kanan pemilik pabrik, kakek saya sangat dipercaya bosnya karena memiliki kerajinan yang cukup baik dan berkerja jujur. Semuanya itu tidak mampu membawa keluarga mamah saya bebas secara finansial bahkan sampai meninggalnya kakek saya, beliau belum mampu memberikan keluarganya sebuah rumah untuk berlindung. Paman saya juga mengalami hal yang sama sampai umurnya mencapai 46 tahun belum juga memiliki rumah untuk kelurganya bahkan anaknya yang sulung tidak ada biaya untuk mengkuliahkannya. Dia berkata pada asya bahwa berkerja hanya mampu untuk makan sehari-hari dan umur kita sudah dihabiskan diperusahaan tersebut sedangkan aset perusahaan setiap tahunnya mengalami peningkatan berbanding terbalik dengan nasib karyawannya hanya untuk memiliki atap untuk berlindung saja tidak mampu. Dari pengalaman yang dialami kakek dan paman, saya semakin ykin untuk membuka usaha agar keluarga saya memiliki kebebasan secara finansial.
 


Saat ini jika ditanya teman mupun saudara apakah status saya atau sudah memiliki perkerjaan belum saya menjawab saya belum berkerja dan masih dirumah. Hal ini dapat membantu saya mengetahui  seperti apa karakter mereka sesungguhnya , apakah mereka benar-benar peduli atau hanya sekedar ingin tahun dan menertawakan keadaanku saat ini. Respon mereka cukup beragam ada yang benar-benar peduli dengan menginformasikan bahwa ditempatnya berkerja mebutuhkan karyawan yang sesuai dengan profil saya atau yang hanya sekedar ingin tahu keadaan saya saat ini. Saya tidak pernah mengharapkan bantuan dari mereka tapi saya bisa mempelajari siapa mereka disekeliling saya sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Investasi Sedini Mungkin

Kemarin, banyak banget yang DM ke akun IG aku nanya gimana caranya buat investasi saham. Entah dari mana mereka tau akun IG aku katanya mere...